Minggu, 13 Desember 2009

Tembok Ratapan



Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi maupun Muslim. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Salomo (Sulaiman), putra Daud. Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada tahun 70 Masehi.

Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.

Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan.
 
Orang Yahudi berdoa di Tembok Barat

Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.

Dinding ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah (mechitza) untuk memisahkan laki-laki dan perempuan. Orang Yahudi Ortodoks percaya bahwa mereka tidak boleh berdoa bersama-sama dengan kaum perempuan.

Bagi umat Muslim, dinding ini juga merupakan bagian dari dasar Masjidil Aqsa dan Masjidil Omar (Arab: قبة الصخرة Qubbat As-Sakhrah), serta diyakini sebagai gerbang tempat berangkatnya Nabi Muhammad s.a.w. dari Yerusalem ke surga (mi'raj) dengan mengendarai Buraq

Tembok Ratapan ini diperebutkan antara umat Yahudi dan Muslim di Yerusalem. Ketika bagian Yerusalem ini berada di bawah kekuasaan Arab, orang Yahudi mengalami kesulitan untuk mengunjunginya dan berdoa di sana. Kini, di bawah kekuasaan Israel, umat Muslim maupun Yahudi dapat mengunjunginya, namun banyak orang Yahudi yang sangat mengharapkan dibangunnya kembali Bait Suci Salomo, dan itu berarti terlebih dulu menghancurkan kedua masjid di atas.

Tidak ada komentar: